PAMEKASAN – Ratusan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Madura (Unira) Pamekasan berunjuk rasa di depan pendopo pemkab setempat, Kamis (6/10/2022) mengevaluasi empat tahun kepemimpinan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam.
Mahasiswa menilai, Baddrut Tamam gagal memimpin Pamekasan, hanya bagus di pencitraan, akan tetapi kinerjanya tidak jelas. Pola kemimpinan cenderung ‘one man show’, serasa dekat dengan masyarakat, namun pada kenyataannya berbeda.
Dalam orasinya, mahasiswa menyebutkan beberapa yang dinilai gagal. Di antara tentang penyediaan satu mobil tangki di desa yang mengalami kekeringan. “Tapi mana buktinya,” teriak korlap aksi itu, Hendra.
Dalam mengelola pemerintahan, Baddrut Tamam hanya bagus dalam pemberitaan media. Salah satunya tentang Wamira Mart. Buktinya, banyak Wamira Mart yang tidak berjalan, seperti di Pasar Keppo yang kini hanya tinggal tulisan saja.
Selain itu, mahasiswa juga mengkritik tentang janji Tamam saat baru menjabat Bupati Pamekasan yang menyatakan, pemkab akan memberikan honor berupa uang bagi mahasiswa dan masyarakat yang menulis di media massa. “Sampai saat ini, tidak terealisasi sama sekali,” katanya.
Aksi saling dorong antara pengunjuk rasa dengan petugas sempat mewarnai unjuk rasa saat mahasiswa yang berupaya menerobos barisan polisi karena hendak bertemu langsung dengan Baddrut Tamam. (PMK- KEPEMIMPINAN BADDRUT TAMAM)